Persijap Jepara punya kesan yang mendalam bagi sosok Alberto Goncalves. Pemain asal Brazil itu pernah membela Laskar Kalinyamat, julukan Persijap pada tahun 2011. Persijap bisa dikatakan sebagai klub kawah candradimuka bagi Beto. Sebab, selepas pergi dari Persipura Jayapura untuk pertama kali, Beto mengalami
kemerosotan karir.
Pada tahun 2010-2011, Beto membela klub Dempo SC, klub asal Goa, India. Karirnya meredup disana. Lalu, tak kerasan dengan atmosfer sepakbola disana, Beto kembali ke Indonesia dan berlabuh di Persijap. Saat berkostum tim pujaan Banaspati itulah, Beto bangkit. Gol demi gol dicetaknya selama separuh musim, sebagai pertanda kebangkitan sosok bomber asing berbahaya di Indonesia.
Dia kembali ke Persipura Jayapura selama satu tahun, mencetak 25 gol dan jadi topskor ISL 2011/2012. Setelah itu, ia berlabuh di Malang hingga sekarang dan berdiri di puncak kesuksesan karirnya. Tidak heran, Persijap yang berjasa mengembalikan ketajamannya, punya kesan bagi Beto.
Begitu anggota skuad Persijap tiba di Malang, Beto menyempatkan bertemu dengan para pemainnya, termasuk pemain asal Brazil sekaligus kapten Persijap, Evaldo Silva.
“Saat mereka tiba di Malang, saya main dan ketemu mereka di hotel menginapnya. Saya punya banyak teman lama di Persijap,” tandas Beto.
Meskipun berteman dengan banyak pemain Persijap, tapi ia sama sekali tidak mau membawa pertemanan itu ke dalam lapangan. Tak heran, Beto sangat menanti-nantikan laga lawan Persijap. Ia siap menunjukkan rasa “terimakasih” kepada mantan klubnya yang sudah membangkitkan ketajamannya usai gagal di India.
Pemain berusia 33 tahun ini membawa profesionalitas jelang laga lawan Persijap. Beto berjanji akan membawa kemenangan dan mencetak gol ke gawang Persijap. “Saya mau semua pemain bekerja keras, saya juga janji cetak gol ke gawang Persijap. Kalau Arema menang, Aremania senang, saya pun ikut senang,” pungkas Beto.(fin/jon)
0 komentar:
Posting Komentar